Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode adalah
nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh
siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya
Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi,
sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas
yang unik.
Konsep Dasar ATM
ATM
suatu mode
transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, Dengan panjang
tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing(ATDM),
menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang
terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya
ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel.
ATM bersifat service independence semua service (suara, data
sertagambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan
beberapa tipe ATM Adaptation Layer(AAL). AAL berfungsi mengubah format
informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.
Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI
UNI cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell
ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi
GFC
(Generic Flow Control) : digunakan untukmengontrol aliran sel dari
user-jaringan
VPI (Virtual Path Identifier) : merupakan bidang routing
untuk jaringan 8 bit untuk sel UNI dan12 bit untuk sel NNI
VCI (Virtual Channel Identifier) : digunakan untuk routing ke
dan dari pemakai ujung
PT
(Payload Type) : menunjukkan jenis-jenis informasi
CLP (Cell Loss Priority) : menyediakan bimbingan kepada
jaringan saat terjadi kemacetan
nilai“0”=
sel dengan prioritas tinggi, tidak dapat dibuang
nilai“1”=
sel dengan prioritas rendah, dapat dibuang jika terjadi kemacetan
HEC (Header Error Control) : digunakan untuk mendeteksi
kesalahan. Dan membetulkan
Kode
sehingga memberikan perlindungan terhadap Kesalahan dalam jaringan
ATM merupakan jaringan switching berasaskan teknik-sel
yang menggunakan asynchronous, yaitu Pengekodan data ke dalam sel tetap
berukuran kecil ( relay sel ) dan
menyediakan data link layer berdasarkan yang berjalan diatas OSI Layer 1 fisikal
link. Ini berbeda dari teknologi lain berdasarkan rangkaian packet-switched
(seperti Internet Protocol atau Ethernet ), di mana paket berubah ukuran
(dikenali sebagai frame ketika saat Layer 2) digunakan. ATM menggunakan
sifat dari kedua jenis yaitu circuit switched dan paket switched rangkaian
kecil, sehingga cocok untuk data rangkaian luas serta real-time media
pengangkutan. ATM menggunakan connection-oriented model dan membentuk litar virtual antara
dua endpoint sebelum pertukaran data yang sebenarnya dimulai. (ATM) merupakan interface transfer paket yang
efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut
‘cell”. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk
pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi. ATM memiliki cara yang sama
dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk
potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi
logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.
Beberapa
Keuntungan menggunakan ATM
1. ATM
mampumenanganisemuajenistrafikkomunikasi(voice, data, image,video, suara
dengan kecepatan tinggi, multimedia dan sebagainya) dalam satu saluran dan
dengan kecepatan tinggi)
2. ATM dapat di gunakan dalam Local
Area Network dan Wide Area Network (WAN
3. Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM
dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan
sistern ATM LAN dapat Menggunakan
adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth yang
mereka butuhkan.
Cara Kerja ATM
Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).
Ø LAPISAN ATM
ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan
(error control) dan kontrol aliran
minimal (flow control).
Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus
mengurangi bit-bit overhead yang diperlukan masing-masing sel. Lapisan fisik
melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data
yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08
Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu
pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan
protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.
Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
- Taraf pemakai: tersedia
untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang
terkait.
- Taraf kontrol: menampilkan
fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
- Taraf manajemen:
menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara
keseluruhan
Koneksi
logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VCC) atau koneksi melalui
saluran maya.
Konsep
jalur virtual dikembangkan untuk memenuhi trend jaringan kecepatan tinggi
dimana biaya kontrol jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara
keseluruhan.
- Arsitektur jaringan yang
sederhana
- Kinerja dan keandalan
jaringan yang meningkat
- Waktu setup koneksi lebih
pendek dan waktu pengolahan yang berkurang
- Layanan jaringan yang
tinggi
Ø SINYAL
ATM
·
Faktor-Faktor
Penyebab Menurunnya Kualitas Layanan Jaringan ATM.
·
Faktor-faktor
Penyebab Nonspesifik ATM
a. Noise
Dalam
sistem komunikasi, keberhasilan tergantung pada seberapa akurat penerima bisa
menerima sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim. Dan sebagian besar kesalahan
pengiriman informasi dalam sistem komunikasi disebabkan oleh noise. Istilah
noise digunakan dalam sistem komunikasi untuk menyatakan sinyal yang tidak
dikehendaki yang menyertai sinyal pesan. Sinyal yang tidak dikehendaki ini bisa
timbul dari berbagai sumber yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan,
yaitu noise buatan manusia (man-made
noise) dan noise alami (naturally
noise). Beberapa jenis noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital
di antaranya adalah thermal noise, shot
noise, flicker noise, transient noise (sporadic noise), dan noise kuantisasi. Thermal noise merupakan
suatu fenomena noise yang berhubungan dengan suhu material. Semakin tinggi suhu
komponen, daya noise akan semakin besar. Shot noise disebabkan oleh aliran
elektron yang terutama terjadi pada komponen aktif. Shot noise memperbesar daya noise. Flicker noise berkaitan
dengan ketidakteraturan hubungan dan permukaan pada katoda semikonduktor, dan
kehadirannya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi konduktivitas medium. Flicker noise memperbesar daya noise
sebanding dengan panjang gelombang. Trsnsient noise ditimbulkan oleh
sebab-sebab alami seperti petir dan sebab-sebab buatan manusia seperti sistem
pengapian, sistem saklar, dan relai. Salah satu jenis transient noise yang paling sering terjadi adalah impulse noise. Transient noise dapat menyebabkan kesalahan dalam sinkronisasi.
Noise kuantisasi timbul pada saat proses pengubahan sinyal analog menjadi
sinyal digital akibat pembulatan level sinyal kontinyu ke harga-harga yang
diskrit dan terutama dirasakan pada sinyal yang memiliki level rendah. Noise
kuantisasi menyebabkan timbulnya kesalahan dalam regenerasi sinyal. Batas noise
yang diizinkan biasanya ditentukan oleh perbandingan antara daya sinyal
informasi dengan daya noise yang masuk ke dalam suatu sistem komunikasi atau
biasa dikenal dengan signal to noise ratio (SNR atau S/N). Dalam sistem
komunikasi digital di mana informasi yang dikirim berupa bit-bit data, dikenal
juga perbandingan antara energi sinyal tiap bit (energi bit) terhadap daya
noise (Eb/No). Pada ATM, bit error yang terjadi dalam sel juga disebabkan oleh
noise-noise di atas. Bit error yang terjadi pada bidang header menyebabkan terjadinya
kesalahan pengalamatan sel sehingga buffer pada sistem switching akan overflow
dan terjadi kepadatan pada jalur (link) yang bukan miliknya. Sementara bit
error yang terjadi pada bidang informasi akan menurunkan kualitas layanan yang
diterima oleh pemakai terutama pada layanan yang bersifat real time dan yang
tidak toleran terhadap bit error, misalnya layanan video dan audio berkualitas
tinggi. Pada beberapa layanan, sel-sel yang salah alamat juga menyebabkan
hilangnya sinkronisasi.
b. Delay Transmisi
dan Switching
Delay
didefinisikan sebagai selisih waktu antara saat pengiriman blok (sebuah bit
atau sebuah paket data) informasi pada sumber (t0 ) dan saat
penerimaan blok informasi tersebut di sisi penerima (t1). Secara
umum, delay yang terjadi dalam jaringan telekomunikasi disebabkan oleh delay
transmisi dan delay switching. Delay transmisi tergantung pada jarak yang harus
ditempuh antara sumber dengan tujuan dan juga tergantung pada jenis media
transmisinya, tetapi tidak tergantung pada teknik pengiriman data yang
digunakan. Delay transmisi terjadi karena terbatasnya kecepatan sinyal dalam
media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar