Let Find Out..

Rabu, 01 Desember 2010

Artikel Asynchronous Transfer Mode


Asynchronous Transfer Mode
Asynchronous Transfer Mode adalah nama sebuah jaringan khusus. ATM merupakan sebuah teknologi lapisan 2, yang dapat digunakan oleh siapa saja, namun sekaligus merupakan sebuah jaringan publik sebagaimana halnya Internet, dengan sistem pengalamatan yang dikelola secara rapi, sehingga setiap perangkat di dalam jaringan dapat memiliki sebuah identitas yang unik.
Konsep Dasar ATM

ATM suatu mode transfer yang berorientasi pada bentuk paket yang spesifik, Dengan panjang tetap, berdasarkan system Asynchronous Time Division Multiplexing(ATDM), menggunakan format dengan ukuran tertentu yang disebut sel. Informasi yang terdapat didalam sel ditransmisikan dalam jaringan setelah Sebelumnya ditambahkan header diawal sel yang berfungsi sebagai routing dan control sel. ATM bersifat service independence semua service (suara, data sertagambar/citra) dapat ditransmisikan melalui ATM dengan cara penetapan beberapa tipe ATM Adaptation Layer(AAL). AAL berfungsi mengubah format informasi yang asli kedalam format ATM sehingga dapat ditransmisikan.

Sel-sel ATM terdiri dari: 5 byte HEADER dan 48 byte INFORMASI UNI cell ATM terdiri dari: GFC, VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi. NNI cell ATM terdiridari: VPI, VCI, PT, CLP, HEC dan informasi

GFC (Generic Flow Control) : digunakan untukmengontrol aliran sel dari user-jaringan
VPI (Virtual Path Identifier) : merupakan bidang routing untuk jaringan 8 bit untuk sel UNI dan12 bit untuk sel NNI
VCI (Virtual Channel Identifier) : digunakan untuk routing ke dan dari pemakai ujung
PT (Payload Type) : menunjukkan jenis-jenis informasi
CLP (Cell Loss Priority) : menyediakan bimbingan kepada jaringan saat terjadi kemacetan
nilai“0”= sel dengan prioritas tinggi, tidak dapat dibuang
nilai“1”= sel dengan prioritas rendah, dapat dibuang jika terjadi kemacetan
HEC (Header Error Control) : digunakan untuk mendeteksi kesalahan. Dan membetulkan
Kode sehingga memberikan perlindungan terhadap Kesalahan dalam jaringan
ATM merupakan jaringan switching berasaskan teknik-sel yang menggunakan asynchronous, yaitu Pengekodan data ke dalam sel tetap berukuran kecil ( relay sel ) dan menyediakan data link layer berdasarkan yang berjalan diatas OSI Layer 1 fisikal link. Ini berbeda dari teknologi lain berdasarkan rangkaian packet-switched (seperti Internet Protocol atau Ethernet ), di mana paket berubah ukuran (dikenali sebagai frame ketika saat Layer 2) digunakan. ATM menggunakan sifat dari kedua jenis yaitu circuit switched dan paket switched rangkaian kecil, sehingga cocok untuk data rangkaian luas serta real-time media pengangkutan. ATM menggunakan connection-oriented model dan membentuk litar virtual antara dua endpoint sebelum pertukaran data yang sebenarnya dimulai. (ATM) merupakan interface transfer paket yang efisien. ATM menggunakan paket-paket data yang berukuran tertentu yang disebut ‘cell”. Penggunaan cell ini menghasilkan skema yang efisien untuk pentransmisian pada jaringan berkecepatan tinggi. ATM memiliki cara yang sama dengan packet-switching. ATM melibatkan pentransferan data dalam bentuk potongan-potongan yang memiliki ciri-ciri tersendiri. ATM memungkinkan koneksi logik multipel dimultipleks melalui sebuah interface fisik tunggal.
Beberapa Keuntungan menggunakan ATM
1.         ATM mampumenanganisemuajenistrafikkomunikasi(voice, data, image,video, suara dengan kecepatan tinggi, multimedia dan sebagainya) dalam satu saluran dan dengan kecepatan tinggi)
2.         ATM dapat di gunakan dalam Local Area Network dan Wide Area Network (WAN
3.         Dalam pembangunan LAN, penggunaan ATM dapat menghemat biaya karena Pemakai yang akan menghubungkan dirinya dengan sistern ATM LAN dapat Menggunakan adapter untuk menyediakan kecepatan transmisi sesuai dengan bandwidth yang mereka butuhkan.

Cara Kerja ATM
            Cara kerja ATM adalah dengan memotong-motong dan menggabungkan kembali berbagai tipe trafik informasi tersebut (voice, video dan data) dalam format sel berukuran 53 byte melalui saluran fisik yang sama. Proses tersebut dinamakan statistical multiplexing. Masing sel terdiri dari 48 byte payload (berisi informasi) dan 5 byte header (berisi alamat dan routing).

Ø      LAPISAN ATM
ATM merupakan protokol yang efisien dengan kemampuan kontrol kesalahan (error control) dan kontrol aliran minimal (flow control). Hal ini menyebabkan berkurangnya overhead saat pengolahan sel-sel ATM sekaligus mengurangi bit-bit overhead yang diperlukan masing-masing sel. Lapisan fisik melibatkan spesifikasi media transmisi dan skema pengkodean sinyal. Rate data yang ditetapkan pada lapisan fisik berkisar mulai dari 25,6 Mbps sampai 622,08 Mbps.
Dua lapis diatasnya berkaitan dengan fungsi-fungsi ATM, yaitu pelayanan transfer paket (ATM layer) dan lapisan adaptasi (AAL) untuk pelayanan protokol transmisi yang tidak berbasis ATM.

Model referensi protokol melibatkan tiga taraf yang berbeda:
  • Taraf pemakai: tersedia untuk transfer informasi pemakai, bersama-sama dengan kontrol-kontrol yang terkait.
  • Taraf kontrol: menampilkan fungsi-fungsi kontrol panggilan dan kontrol koneksi
  • Taraf manajemen: menampilkan fungsi-fungsi manajemen yang berkaitan dengan sistem secara keseluruhan
Koneksi logik ATM disebut “Virtual Channel Connection” (VCC) atau koneksi melalui saluran maya.
Konsep jalur virtual dikembangkan untuk memenuhi trend jaringan kecepatan tinggi dimana biaya kontrol jaringan meningkat melebihi biaya jaringan secara keseluruhan.
 Beberapa keuntungan dari VCC adalah:
  • Arsitektur jaringan yang sederhana
  • Kinerja dan keandalan jaringan yang meningkat
  • Waktu setup koneksi lebih pendek dan waktu pengolahan yang berkurang
  • Layanan jaringan yang tinggi
Ø     SINYAL ATM
·                  Faktor-Faktor Penyebab Menurunnya Kualitas Layanan Jaringan ATM.
·                  Faktor-faktor Penyebab Nonspesifik ATM

a. Noise
Dalam sistem komunikasi, keberhasilan tergantung pada seberapa akurat penerima bisa menerima sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim. Dan sebagian besar kesalahan pengiriman informasi dalam sistem komunikasi disebabkan oleh noise. Istilah noise digunakan dalam sistem komunikasi untuk menyatakan sinyal yang tidak dikehendaki yang menyertai sinyal pesan. Sinyal yang tidak dikehendaki ini bisa timbul dari berbagai sumber yang dapat diklasifikasikan ke dalam dua golongan, yaitu noise buatan manusia (man-made noise) dan noise alami (naturally noise). Beberapa jenis noise yang terdapat dalam sistem komunikasi digital di antaranya adalah thermal noise, shot noise, flicker noise, transient noise (sporadic noise), dan noise kuantisasi. Thermal noise merupakan suatu fenomena noise yang berhubungan dengan suhu material. Semakin tinggi suhu komponen, daya noise akan semakin besar. Shot noise disebabkan oleh aliran elektron yang terutama terjadi pada komponen aktif. Shot noise memperbesar daya noise. Flicker noise berkaitan dengan ketidakteraturan hubungan dan permukaan pada katoda semikonduktor, dan kehadirannya disebabkan oleh terjadinya fluktuasi konduktivitas medium. Flicker noise memperbesar daya noise sebanding dengan panjang gelombang. Trsnsient noise ditimbulkan oleh sebab-sebab alami seperti petir dan sebab-sebab buatan manusia seperti sistem pengapian, sistem saklar, dan relai. Salah satu jenis transient noise yang paling sering terjadi adalah impulse noise. Transient noise dapat menyebabkan kesalahan dalam sinkronisasi. Noise kuantisasi timbul pada saat proses pengubahan sinyal analog menjadi sinyal digital akibat pembulatan level sinyal kontinyu ke harga-harga yang diskrit dan terutama dirasakan pada sinyal yang memiliki level rendah. Noise kuantisasi menyebabkan timbulnya kesalahan dalam regenerasi sinyal. Batas noise yang diizinkan biasanya ditentukan oleh perbandingan antara daya sinyal informasi dengan daya noise yang masuk ke dalam suatu sistem komunikasi atau biasa dikenal dengan signal to noise ratio (SNR atau S/N). Dalam sistem komunikasi digital di mana informasi yang dikirim berupa bit-bit data, dikenal juga perbandingan antara energi sinyal tiap bit (energi bit) terhadap daya noise (Eb/No). Pada ATM, bit error yang terjadi dalam sel juga disebabkan oleh noise-noise di atas. Bit error yang terjadi pada bidang header menyebabkan terjadinya kesalahan pengalamatan sel sehingga buffer pada sistem switching akan overflow dan terjadi kepadatan pada jalur (link) yang bukan miliknya. Sementara bit error yang terjadi pada bidang informasi akan menurunkan kualitas layanan yang diterima oleh pemakai terutama pada layanan yang bersifat real time dan yang tidak toleran terhadap bit error, misalnya layanan video dan audio berkualitas tinggi. Pada beberapa layanan, sel-sel yang salah alamat juga menyebabkan hilangnya sinkronisasi.

b. Delay Transmisi dan Switching
Delay didefinisikan sebagai selisih waktu antara saat pengiriman blok (sebuah bit atau sebuah paket data) informasi pada sumber (t0 ) dan saat penerimaan blok informasi tersebut di sisi penerima (t1). Secara umum, delay yang terjadi dalam jaringan telekomunikasi disebabkan oleh delay transmisi dan delay switching. Delay transmisi tergantung pada jarak yang harus ditempuh antara sumber dengan tujuan dan juga tergantung pada jenis media transmisinya, tetapi tidak tergantung pada teknik pengiriman data yang digunakan. Delay transmisi terjadi karena terbatasnya kecepatan sinyal dalam media. 

Tidak ada komentar: